Sutradara | Seiji Kishi |
---|---|
Skenario | Makoto Uezu |
Musik | Naoki Satō |
Studio | Lerche |
Pelisensi | |
Saluran asli | Fuji TV (dan stasiun televisi FNS lainnya) |
Saluran bahasa Inggris | |
Tayang | 9 Januari 2015 – 19 Juni 2015 |
Episode Sco | 22 + 1 S1 dan 23 S2 9.5 |
Alasan utama saya menonton anime ini karena rekomendasi dari teman. Sebelumnya, saya tidak tahu kalau anime ini adalah salah satu anime dengan ending penuh bawang. Yah, sebagian besar orang mengatakan seperti itu. Saya sendiri kurang begitu tertarik dengan anime ini. Saya merasa aneh ketika baru menonton episode pertamanya. Ya kali tiba tiba anak anak SMP melakukan salam dengan menembaki gurunya. Lalu, keadaan guru yang penuh tentakel, membuatku berpikir, ini pasti dunia anime dengan banyak monster atau sejenisnya. Intinya di awal saya sangat merasa bosan dengan anime ini, jadi saya putuskan untuk berhenti selama beberapa saat. Kemudian kembali metonton setelah kehabisan stok anime lainnya. Saat itulah saya mulai mengerti serunya anime ini dan bagaimana permasalahan-permasalahan unik yang diselesaikan anak-anak SMP Kunugigaoka itu.
Karena
sudah cukup lama sejak saya menonton anime ini, jadi saya hanya bisa mereview
garis besarnya saja. Jadi review ini langsung mencakup season 1 dan season 2
nya langsing. Secara singkatnya, di season satu anime ini berfokus dengan
munculnya karakter-karakter baru seperti Akabane Karma, Ritsu dan yang terakhir
ada Itona Horibe. Sedangkan di season dua, anime ini lebih berfokus ke masa
lalu Koro-sensei atau guru di Kelas Pembunuh tersebut
Sebenarnya
alur animenya sendiri cukup seru. Konsepnya simpel tentang usaha anak anak SMP Kunigigaoka
kelas E Untuk membunuh gurunya sendiri. Karena sang Guru telah dianggap monster
oleh pemerintah yang bisa mengancam keselamatan bumi. Projek ini hanya
diketahui oleh beberapa orang pemerintah, Koro-sensei, dan para siswa kelas E.
Alasan kenapa Koro-sensei ingin mengajar di kelas tersebut diceritakan di
Season 2, sori tidak ada spoiler, hehe. Selain itu, alur cerita ini dibangun
lambat dengan menjelaskan keunikann tiap tokoh sehingga setiap tokoh dihidupkan
dengan karakter unik masing-masing. Hal inilah yang menurutku menciptakan
empati penonton terhadap indahnya ikatan antara guru-guru dan siswa-siswi di
kelas E. Jadi, ketika di ending nanti di akhiri dengan terputusnya
ikatan-ikatan itu, pasti membuat penonton merasakan kesedihan, termasuk saya.
Hanya saja di awal anime ini cukup membosankan. Tapi kalau kalian bertahan
selama beberapa episode dan memahami ceritanya, saya berani menjamin anda akan
merasa puas ketika melihat endingnya.
Yang
tak kalah unik adalah sosok guru-guru di kelas E ini. Seperti yang saya
jelaskan sebelumnya, kelas pembunuh ini sebenaenya kelas buangan di SMP
Kunugigaoka ini. Bahkan kelasnya dipisahkan jauh dari kelas-kelas lainnya.
Lebih tepatnya di daerah pegunungan. Mirisnya lagi fasilitasnya kalah jauh
dengan kelas-kelas lainnya. Tapi, tempat terpencil seperti itu menjadi keuntungan
tersendiri untuk melatih anak anak kelas E menjadi pembunuh ulung. Guru di
Kelas E ini mulanya ada dua, yaitu Koro-sensei dan Karasawa-sensei. Koro sensei
bertugas mengajari semua mata pelajaran umum sedangkan Karasawa-sensei hanya
mengajar kelas olahraga yang menurutku lebih ke kelas militer. Karena Karasawa
sensei sendiri adalah salah satu anggota militer yang diberi tanggung jawab
untuk mengajari anak anak itu cara membunuh. Yang ketiga ada Irina sensei,
seingat saya dia masuk di S2, seorang pembunuh bayaran ternama yang menyamar
menjadi guru Bahasa Inggris. Yang pada akhirnya menjadi pengajar tetap. Cerita
lengkapnya bisa langsung kalian tonton, wkwk. Tapi jujur, saya paling kagum
dengan sosok Koro-sensei. Bisa dibilang dia adalah sosok guru ideal yang
diidam-idamkan oleh semua murid. Pasalnya dia begitu pengertian, peduli, tak
pandang bulu, dan sungguh-sungguh dalam mengajar. Yah ingin sekali saya bertemu
guru seperti itu.
Yah,
itu cuman harapan semata. Lagipula anime ini berakhir dengan kesedihan. Saya
sendiri merasakan betapa pedihnya anime ini. Dan ini bisa saya rasakan di 3
episode terakhir di season 2 nya. Apalagi ketika scene kelulusan anak anak itu,
ketika Koro sensei mengabsen mereka satu per satu di hari kelulusan diiringi
lagu Tabidachi no Uta. Saya mengaku kalah dan meneteskan air mata. Sekali lagi
akan saya katakan, saya benar-benar merasakan perpisahan yang berat yang
terjadi di anime ini.
Overall,
anime ini sangat rekomended banget. Terutama untuk pelajar karena isinya banyak
sekali motivasi-motivasi yang sesuai dengan usia pelajar SMP ke atas. Karena
masalah yang bakal dihadapi seputar pertemanan, keluarga, dan akademik.
Pojok
Ngawur
Btw,
Nagisa ini cowok ya. Buat yang baru nonton dan merasa dia imut. Selamat anda
kena trap, wkwk. Satu pertanyaan, jika kalian menjadi salah satu murid Kelas
Pembunih apa yang akan kalian lakukan? Kalau aku pastinya ingin pegang tentakel
Koro-sensei, kira-kira kalau di masak enak nggak, ya? Hehe.
Download Ansatsu Kyoushitsu S1 dan Ansatsu Kyoushitsu S2
Sources: Otakudesu, Meownime, dan Wikipedia
Tags:
#Anime #Rekomendasi #Sad ending #Ansatsu Kyoushitsu #Aksi #Action #School #SMP
Komentar
Posting Komentar