Nama lain | |
---|---|
Jepang | 君の名は。 |
Hepburn | Kimi no Na wa. |
Arti | Namamu. |
Sutradara | Makoto Shinkai |
Produser |
|
Penulis skenario | Makoto Shinkai |
Didasarkan dari | Novel Kimi no Na wa. oleh Makoto Shinkai |
Pemeran |
|
Penata musik | Radwimps |
Sinematografer | Makoto Shinkai |
Penyunting | Makoto Shinkai |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Toho (Jepang) Funimation (Amerika Utara) |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 107 menit[1] |
Negara | Jepang |
Bahasa Genre Score | Jepang Inggris (Amerika Serikat) Romance Supranatural 9.2 |
Anime
ini adalah salah satu movie yang membuat saya berkesan. Karena dari segi
konsep, alur, dan cara berceritanya begitu segar. Berbeda dengan anime anime
lainnya. Bahkan saya menganggap ini salah satu anime terbaik menurut saya.
Anime ini juga merupakan anime pertama saya menjelajahi genre romance. Karena
saya sendiri dulunya sangat anti dengan anime seperti ini.
Cerita
dalam anime ini sebenarnya cukup panjang sebenarnya. Akan tetapi anime ini
dibuat dengan mengambil alur yang cepat. Bahkan saking cepatnya, kalian akan
merasa menonton potongan potongan kejadian saja. Kerennya, dari setiap potongan
demi potongan itu memiliki hubungan yang sangat kuat. Maksud saya tiap
potongannya itu sambung menyambung membentuk cerita ini. Jadi, selama menonton
movie ini, saya tidak bisa merasakan waktu di sekeliling saya. Karena saya
dibuat dibuat terus penasaran dengan kelanjutan ceritanya. Meskipun bentuknya
potongan potongan saja, saya bisa tetap merasakan pesan dan maksud yang
disampaikan oleh anime ini
Cerita
utamanya adalah tentang seorang gadis desa bernama Mitsuha yang bosan dengan
kehidupannya di desa dan ingin menjadi seorang laki-laki yang tinggal di kota.
Nah, pada suatu hari saja keinginannya ini terwujud. Dia menjalani kehidupan
seorang pemuda kota bernama Taki. Akan tetapi, kejadian ini bukan kebetulan
saja. Malahan ini hanyalah awal untuk menyelamatkan ratusan orang di masa lalu.
Saya sangat puas mendapatkan, drama, romansa, dan perjuangan dari setiap
karakter di dalamnya. Setiap detiknya tidak ada yang sia-sia.
Beberapa
temanku yang pernah menonton anime ini bahkan sampai terharu, mengeliarkan air
mata. Meski sebenarnya saya sendiri tidak paham di mana bagian sedihnya. Hanya
hanya dipenuhi ketakjuban saja selama menonton anime ini. Betapa takdir yang
dijalin kedua sejoli ini sangat luar biasa. Yah, tak heran juga sih. Pembuat
ceritanya sendiri adalah Makoto Shinkai yang merupakan salah satu penulis
tersohor di industri peranime-an.
Saya
kesulitan mencari kekurangan anime ini sendiri. Karena saya telah menganggap
anime ini masuk ke jajaran anime terbaik lainnya. Mungkin akan saya bahas di
artikel lain mengenai anime movie terbaik versi Torinuma.
Bahkan
konsep anime Kimi no Nawa ini banyak di adaptasi ke cerita lain entah itu
anime, manga, novel, bahkan film. Entah siapa yang memulai konsep tentang
berpindah tubuh ke orang lain seperti ini. Tetapi, saya merasa Kimi no Nawa ini
termasuk salah satu pelopor bukan pencetus aslinya.
Yah,
yang saya dapat dari anime ini. Kita tidak boleh diam saja walapun kita
mengetahui adanya takdir di depan mata. Setidaknya berusahalah sampai akhir.
Hm. Bijak sekali saya, hehe. Kurang lebih seperti itulah anime ini. Pastikan
sja punya waktu satu jam setengah jam untuk menontonnya. Karena saya takut
saja, kalian tidak bisa berhenti menontonnya setelah mulai menontonnya.
Anime
ini sangat rekomen untuk remaja. Karena anime ini sendiri bergenre, romance
fantasi yang disukai sebagian besar remaja. Cocok juga yang ingin memulai anime
romance, seperti saya, hehe. Seperti yang saya bilang sebelumnya bahwa anime
ini mengenalkan saya kepada anime romance. Karena romance yang diusung di anime
ini tidak terlalu kompleks. Bahkan kalian tidak akan mendapatkan scene tentang
bagaimana keduanya jadian dan hal serupa lainnya.
Pojok
Ngawur
Jika
kalian benar-benar bisa berpindah tubuh ke cewek atau cowok yang kalian suka,
apa yang bakal kalian lakukan hayo?
Source: Meownime dan Wikipedia
Tags:
#anime #Kimi no Nawa #Your Name #romance #drama #comedi #komedi #romansa
#remaja #cinta #review #movie
Komentar
Posting Komentar