Langsung ke konten utama

Berpacu Dengan Waktu Kematian – Review Film Countdown (2019)

Directed byJustin Dec
Written byJustin Dec
Produced by
Starring
CinematographyMaxime Alexandre
Edited byBrad Wilhite
Music by
  • Danny Bensi
  • Saunder Jurriaans
Production
companies
  • Boies / Schiller Film Group
  • Two Grown Men
  • Wrigley Pictures
Distributed bySTX Entertainment
Release date
  • October 25, 2019 (United States)
Running time
90 minutes
CountryUnited States
Language
Genre

Duration
Score
English
Horor, Thriller, Supranatural
90 menit
5,4

Sebenarnya cerita tentang waktu dan kematian ini sudah pernah diangkat di beberpa film, seperti In Time contohnya. Tapi dalam film Countdown ini masih dibumbui dengan genre horror mistis karena menyangkut soal kutukan dari seorang iblis. Sedangkan In Time lebih berfokus terhadap cerita tentang kesetaraan sosial. Bedanya lagi, Countdown hanya memberikan sekali ketegangan atas dasar waktunya. Karena di film ini jika kehabisan waktu akan mati. Tidak ada cara untuk menghentikan atau menambah waktu itu sendiri.Sesuai genrenya, film ini membawa penontonnya untuk merasa tegang dalam beberapa scene-nya. Saya sendiri beberapa kali menghentikan napas ketika melihat waktu yang menghitung mundur itu semakin mendekati angka nol. Namun dibandingkan dengan kebanyakan cerita horror thriller lainnya, film ini bukan termasuk yang sangat wow atau luar biasa. Bahkan setelah menonton film ini ketakutan yang saya rasakan selama menonton menghilang dengan cepat.

Permasalahan internalnya juga cukup bagus, tidak bertele-tele. Mengisahkan si Tokoh Utama yang punya masalah dengan masa lalunya dan juga sedikit konflik seorang dokter mesum di tempat magangnya. Semua masalah itu diakhiri dengan baik. Selain itu, yang cukup menarik dari film ini adalah tidak adanya sosok pahlawan atau orang yang dianggap benar-benar mampu melawan iblis di film ini. Jadi, semua solusi yang terlintas adalah murni dari sosok Quinn Harris itu sendiri. Seperti film Light Out kalau tidak salah yang Tokoh utamanya sendiri melawan hantunya dengan gergaji mesin. Saya sendiri belum menontonnya.

Hal yang paling membuat saya menganggap film ini termasuk film biasa adalah cerita yang diangkat hanyalah sekadar cerita biasa. Okelah, semua unsur yang baik dalam penulisan ceritanya ada. Tetapi, saya tdak bisa merasakan dengan baik karakter setiap tokohnya. Mereka dibuat sama saja tanpa keunikan tersendiri. Sehingga hubungan antar tokoh kurang mengena di cerita ini.Yah, mungkin saja memang film ini difokuskan kepada scene thriller-nya dibandingkan kualitas ceritanya. Meski sebenarnya thrillernya sendiri bisa dibilang biasa dibandingkan film thriller lainnya.

Dari segi moral, film ini mengajarkan betapa berharganya hidup itu. Bahkan setiap detiknya. Aku tidak mau sok mengajari di sini. Tapi memang itulah yang kudapat dari film ini. Saya sempat berpikir, bagaimana jika semua orang di dunia ini tahu kapan dia akan mati. Apa akan masih ada orang jahat di dunia ini? Pastinya ada lah, ya. Namanya juga human, hehe. Sori melantur.

Oke, akhir kata yang bisa saya sampaikan di review film ini, film ini cukup rekomen untuk kalian yang ingin merasakan cerita horror thriller. Dari segi alur mungkin akan terkesan biasa. Kalau boleh memberi nilai, akan saya masukan ke kategori film biasa. Bukan film wah. Tapi dari segi lainnya lumayanlah. Apalagi pecinta film yang sedang gabut seperti saya, hehe

 

Pojok Ngawur

Hal yang bikin aku penasaran adalah siapa yang mengoperasikan aplikasi Countdown di film ini? Jika memang itu iblis, dia belajar ngoding di mana. Hayo? Lagipula gabut banget gasih, iblis buat aplikasi Countdown buat mengutuk manusia. Tapi aku sempat search di Playstore juga tentang aplikasi ini, dan ternyata ada, wkwk. Kalau aku sih ga mau download ya, Bukan karena takut, aku mikirnya aplikasi ini cuma menuh-menuhin drive hp saja. Sekali lagi bukan karena takut, lho ya. \(0///0)\

Link Download Countdown





Source: Driverays dan Wikipedia

Tag: #film #horor #thriller #Countdown #Review #Rekomendasi #Torinuma #barat


Komentar